fanatik?.....

Fanatik, Mari Berfanatik Ria Dengan Bijak

Berkali-kali saya melihat gejala dimana masyarakat Indonesia belum lepas dari yang namanya sikap fanatik. Banyak sekali contohnya, dari soal sabun mandi sampai kecap. Tak terkecuali soal motor, entah kubu Yamaha, Honda, Suzuki, Kawasaki, dan lainnya. Dan dari berbagai diskusi di blog atau forum atau sekedar mendengar komentar teman mengenai suatu produk, ada saja orang-orang yang fanatik. Biasanya ditandai dengan membela produk tertentu dan menjelekkan produk lain.
Untuk poin kedua jelas tidak bijaksana. Dari sisi etika saja memang sudah melanggar. Penggunaan kata-kata yang kasar dan tidak menghormati pengguna motor dari pabrikan lain bukanlah suatu perbuatan yang terpuji. Nah dari sisi logika dan kecerdasan berpikir juga perlu ditinjau ulang, benarkah sikap-sikap semacam ini dalam mencintai suatu produk?
Sebagai orang yang memang sudah berniat dan aktif sebagai orang yang berpendapat, diperlukan perhatian penuh pada sikap menerima dan logika. Mudahnya begini, suatu produk memang jelek, baik dari fitur, desain, harga, purna jual, dsb. Nah orang yang sekedar fanatis tanpa logika akan tetap membela produk itu dengan cara menutupi kekurangan dan menjelekan produk lain. Masih banyak kombinasi lainnya yang setidaknya banyak orang tahu.
Apakah saya melarang anda untuk berfanatik ria? Tidak. Tetapi saya akan memberikan semacam petunjuk kecil bagaimana seharusnya kita menyikapi dan bersikap fanatik dengan lebih bijaksana. Perlu diingat saya tidak ingin menyudutkan kelompok tertentu dan membesar-besarkan masalah. Saya hanya menulis berdasarkan pengamatan saja.
Hal penting yang perlu diingat adalah bagaimanapun juga sikap fanatis timbul atas kecintaan yang besar (terkadang berlebihan) terhadap suatu produk. Nah bagaimana caranya agar kita dapat memanfaatkan kecintaan kita itu dan mengarahkannya kepada arah yang positif.
  1. Ingatlah bahwa rasa cinta harus diarahkan ke arah yang membangun. Membangun di sini berarti bila memang kita sudah stuck dengan salah satu pabrikan ya kita berusaha agar menyikapi produk tersebut dengan orientasi mengarahkan sikap demi citra pabrikan yang lebih baik.
  2. Bila memang orientasi pikiran kita sudah terarah marilah kita berpikir soal kritik-kritik dari orang-orang terhadap pabrikan yang kita cintai. Terkadang memang suatu kritik pedas adanya, tapi ingatlah bahwa terkadang kritik itu benar adanya. Sekarang marilah kita menerima kritik dari orang lain demi mengharapkan suatu produk yang lebih baik dari pabrikan.
  3. Poin nomor dua terkadang adalah suatu nonsense dimana dalam beberapa kasus pabrikan tidak mau mendengar teriakan para konsumennya. Namun dewasa ini hampir semua pabrikan meninjau pasar dengan meminta pendapat dari berbagai kalangan. Manfaatkanlah ini untuk mengutarakan keinginan agar produk tersebut terbebas dari kritik orang-orang.
  4. Bagi yang tergabung dalam klub ini adalah hal vital yang perlu diperhatikan. Jagalah sikap di depan orang banyak dan penggemar motor lainnya. Sikap berperan vital dalam membentuk imej klub dan pabrikan. Sudah banyak pabrikan yang dicap jelek karena kelakuan oknum anggota klubnya. Nah bagaimana sekarang, anda ingin pabrikan yang dicintai dicap jelek karena sikap kita sendiri? Maka buatlah imej positif di mata umum dan sesama biker.
Nah apakah anda memang ingin berubah dari sekedar fanatik menjadi fanatik yang bijak? Terserah anda bagaimana menyikapi tulisan saya kali ini. Namun yang perlu diingat monggo kita fanatik, tapi persaudaraan tetap satu!

Komentar

Postingan Populer